KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami masih diberikan
kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memberikan
informasi kepada pembaca tentang kehidupan mikrobiologi khususnya tentang
Basidiomycota.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan umumnya bagi pembaca
Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
kata pengantar....................................................................................................................... i
daftar isi............................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
1.
SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)................................................... 2
2.
Ciri Umum Spermatophyta...................................................................................... 2
3.
Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok
Gymnospermae?............................... 3
Manfaat
Gymnospermae...................................................................................................... 5
Pengelompokan
Spermatophyta.......................................................................................... 7
BAB III
KESIMPULAN
.................................................................................................................. 9
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah
Tumbuhan Biji ( Spermatophyta ). Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan
cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga
ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana
bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya
yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak
hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu
cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup
atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat
tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi
tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk
tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di
tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan
fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang
prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah
dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
merumuskan
suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari Spermatophyta ?
2.
Apa
saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?
3.
Apa
saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?
1.
SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Tumbuhan berbiji atau
Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan)
merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ
yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di
dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi
setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
2.
Ciri Umum Spermatophyta
Tumbuhan berbiji mempunyai generasi
sporofit lebih kompleks dibanding lumut dan paku. Alat perkembangbiakan
terdapat pada organ bunga (kumpulan sporofil) atau berupa strobilus. Sementara
itu, kumpulan sporofil pada tumbuhan paku belum membentuk bunga. Sel kelamin
(gamet) jantan terdapat dalam serbuk sari dan gamet betina terdapat pada kantong
embrio. Proses penggabungan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (sel
telur) terjadi melalui buluh serbuk sari. Oleh karena itu, Spermatophyta
disebut juga Embryophyta Siphonogama.
Tumbuhan berbiji sudah dapat
dibedakan secara jelas menjadi akar, batang, dan daun. Tubuhnya bersifat
multiseluler (tersusun oleh banyak sel) dengan ukuran tubuhnya besar atau
makroskopis dan mempunyai ketinggian bervariasi. Tumbuhan berbiji memiliki
jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri dari floem, berfungsi untuk
mengangkut bahan makanan yang berasal dari daun ke seluruh tubuh tanaman,
serta xylem, berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari dalam
tanah. Pada umumnya, tumbuhan berbiji (kecuali tumbuhan parasit)
bersifat autotrof atau dapat mensintesis makanan sendiri melalui
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan berbiji merupakan organisme
fotoautotrof. Sebagian besar mempunyai tempat hidup (habitat) di darat
(misalnya: mangga, rambutan, dan jambu). Ada pula tumbuhan berbiji yang
hidup mengapung di atas air (misalnya: enceng gondok). Tumbuhan biji
berkembangbiak secara aseksual maupun secara seksual.
3.
Apa saja yang termasuk ke dalam
kelompok Gymnospermae?
Struktur Bunga
Dan Biji Pada Tumbuhan Angiospermae Dan Gymnospermae :
a)
Bunga
Kupu-kupu (Bauhinia purpurea)
Bunga kupu-kupu merupakan bunga
lengkap karena semua bagian terdapat semua pada bunga ini. Bagian utama yakni
putiknya berjumlah satu dan berwarna putih, sedangkan benang sarinya berjumlah
5 dengan warna ungu keputih-putihan. Daun mahkota berwarna ungu dan daun
kelopak berwarna hijau muda. Bunga ini termasuk dalam family Papilionaceae.
Bunga kupu-kupu biasanya muncul
di ketiak daun (Axillary). Komposisi bunga kupu-kupu tergolong ke dalam bunga
tunggal yang hanya terdapat sekuntum bunga pada 1 pohon. Benang sarinya
berbekas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus), yaitu jika benang sari
terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berdekatan dalam masing-masing
kelompok, jumlahnya dalam masing-masing kelompok tidak perlu sama seperti pada
bunga kupu-kupu.
b)
Kembang
Sepatu (hibiscus rosa-sinensis L.)
Kembang sepatu adalah tanaman
semak yang berasal dari asia timur dan biasanya banyak digunakan sebagai
tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga sepatu termasuk ke dalam
kategori bunga lengkap yang memiliki bagian utama (putik dan benang sari) dan
bagian aksesoris (daun mahkota dan daun kelopak sebagai daun perhiasan serta
dasar bunga dan tangkai bunga). Kembang sepatu memiliki 5 buah putik dan benang
sari yang berwarna kuning berjumlah lebih dari 10. Daun mahkota bunga (petal,
corolla) umumnya berwarna-warni dan beraroma. Bunga kembang sepatu biasanya
berwarna merah dan kelopak bunga berwarna hijau. Dasar bunga pada kembang
sepatu merupakan tempat bercokolnya putik, benang sari, daun mahkota dan
kelopak bunga.
Tata bunga
kembang sepatu, yaitu bunga terletak atau muncul pada organ-organ pohon,
kembang sepatu terletak atau muncul di ketiak daun (Axillary). Benang sarinya
berbekas satu atau benang sari bertukal satu (monadelphus), yaitu jika semua
tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu merupakan suatu berkas
yang tengahnya berongga dan hanya bagian ujung tangkai sari yang mendukung
kepala sari saja yang masih bebas satu sama lain.
Pada tumbuhan
yang tergolong dalam suku Malvaceae, seperti kembang sepatu, diluar lingkaran
kelopak bunga, bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang
pada kapas justru amat besar dan menyelubungi seluruh bunga yang disebut
kelopak tambahan (epicalyx). Kelopak tambahan yang terjadi pada bunga sepatu
adalah bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau dan tersusun dalam suatu
lingkaran yang terdapat dibawah kelopak. Mengenai komposisi bunga, bunga
kembang sepatu termasuk ke dalam bunga tunggal dimana pada satu tangkai hanya terdapat
sekuntum bunga saja.
c)
Bunga
alamanda (Alamanda sp.)
Bunga alamanda
termasuk ke dalam kelompok tumbuhan angiospermae. Bunga ini memiliki mahkota
yang berbentuk seperti terompet dan berwarna kuning. Alamanda sp. Termasuk
dalam divisi Magnoliophyta dan kelas Magnoliopsida.
Bunga ini
termasuk ke dalam bunga sempurna. Hal ini dapat dilihat dari jumlah benang sari
yang berjumlah lebih dari 10 dan hanya terdapat 1 putik yang memiliki topi
berwarna hijau diujung atasnya dengan tangkai putik berwarna putih.
Kemudian
pembahasan hasail dari tabel kedua yaitu jati (Tectona grandis) memilki daya
germinasi yang rendah yang menyebabkan propagasi di alam sulit sehingga tidak
cukup untuk memenuhi permintaan kayu Jati (Tectona grandis). Jati (Tectona
grandis) diproduksi secara konvensional dengan menggunakan bibit. Namun
produksi bibit dalam jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas yang
disebabkan lapisan luar biji yang keras. Berbagai cara dilakukan untuk
mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan
api kecil atau pasir panas, dan menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan
tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan Jati (Tectona
grandis) dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.
Berdasarkan
hasil pengamatan pada buah Jati (Tectona grandis) yang ditumbuk maka dapat
diperoleh jumlah biji Jati (Tectona grandis) yaitu berkisar 1 sampai 4 biji.
Setelah melakukan penumbukan pada kelimapuluh buah Jati (Tectona grandis) maka
diperoleh rataan biji yang terdapat pada buah Jati (Tectona grandis) yakni
sekitar 2 biji. Biji yang tersedia terkadang tidak sesuai dengan biji yang
seharusnya terdapat didalam buah Jati (Tectona grandis). Hal ini disebabkan
karena kesalahan dalam penumbukan yakni terlalu keras dalam menumbuk sehingga
biji Jati (Tectona grandis) tertumbuk bersama buah dan pecah. Namun biji yang
pecah tersebut tetap dimasukan dalam penghitungan biji Jati (Tectona grandis).
Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
• Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
• Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Pengelompokan Spermatophyta
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
- Bennetophyta, punah
- Cordaitophyta, punah
- Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
- Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
- Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
- Pinophyta, tumbuhan runjung
- Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
- Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
- Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
- Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
- Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
- Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
- Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
- Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
- Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
- Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
- Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan
manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku
rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai
sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai,
haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat
terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai
peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan
banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan di
atas dapat penulis simpulkan bahwa :
- Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.
- Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
- Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"
Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan
Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas Negeri Malang.
Sudarmi, Siti.
Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar