Minggu, 14 Juli 2013

Mikroorganisme



A.    MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.

B.     SEL
Pengertian sel adalah unit struktural dan fungsional pengusun tubuh Mahluk Hidup. Mahluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel banyak (multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya system endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

·         Sel Prokariotik

Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.

·         Sel Eukariotik

    Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.





1.      Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik
Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik.


Gambar 1. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.

2.      Fungsi Dinding sel

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri.


3.      bakteri gram positif dan gram negatif

Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri tersebut.

C.    SAPROFIT




1.                  Pengertian Tumbuhan saprofit
adalah tumbuhan yang tidak memiliki klorofil yang hidup pada hasil perombakan atau pelapukan jasad lain. Oleh karena tidak mempunyai klorofil, maka tidak mampu berasimilasi, maka perlu mendapatkan zat organis yang telah di bentuk oleh jasad-jasad lain.
Jadi menyerupai parasit, hanya parasit mengambil makanan jasad yang hidup. Sedangkan Saprofit mengambil makanan dari jasad yang telah mati, yang telah jatuh di tanah.
2.         Contoh Tumbuhan Saprofit
misalnya saja sebagian besar bakteri yang hidup di tanah, jamur-jamur yang tidak parasit serta jenis lainnya. Semuanya tidak mempunyai klorofil, tidak mampu membentuk zat organis sendiri dari udara, sehingga perlu mengambil makanan yang terdiri dari zat organis.

3.         Perbedaan Parasit dengan Saprofit
Saprofit adalah cara hidup menumpang pada sisa makhluk hidup lain, misalnya jamur saprofit, tanaman anggrek yang hidup menumpang pada sisa batang lapuk, dsb.
Parasit adalah cara hidup menumpang pada makhluk hidup lain dan merugikan makhluk yang ditumpangi, misalnya benalu pada tumbuhan inang. Akar benalu menusuk sampai jaringan pengangkut pada tumbuhan inang.

D.    TANAMAN ORGANIK
Salah satu produk makanan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian yang dipilih oleh para vegan/vegetarian adalah produk yang berdasarkan pengolahan organik. Menurut definisi yang ada (USDA Consumer Brochure), produk pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dengan mengutamakan penggunaan sumber-sumber terbarukan (renewable resources ) serta terdapat konservasi lahan dan air untuk meningkatkan kualitas lingkungan bagi generasi mendatang. Definisi lain menurut organic-nature-news.com, produk organik adalah produk yang dihasilkan tanpa memakai pestisida, pupuk kimia, hormon, antibiotik maupun bahan2 kimia tambahan lainnya dan diharapkan setidaknya 95% menggunakan bahan-bahan organik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk pertanian organik adalah suatu sistim pengolahan pertanian yang mendukung penghijauan dengan memperhatikan ekologikal produksi, biodiversitas, siklus biologikal dan aktivitas biologikal tanah sehingga tidak merusak tanah pertanian.
Perubahan pola makan dan cara kita bertani khususnya secara organik akan dapat menyediakan makanan yang cukup bagi penduduk di seluruh dunia, karena makanan organik memerlukan lebih sedikit energi, tetapi sering kali memberi hasil yang lebih banyak dan secara dramatis mengurangi pelepasan nitro oksida, salah satu gas rumah kaca berbahaya yang diperkirakan 300 kali lebih kuat dari CO2.
Produk organik ini pada awalnya dikembangkan di daratan Eropa oleh beberapa kelompok petani kecil dan produknya hanya tersedia di toko-toko kecil atau pasar petani. Namun, sejak awal tahun 90-an, produk tanaman organik telah berkembang dengan pesat dengan tingkat pertumbuhan 20% per tahun, jauh lebih tinggi dari industri makanan lainnya.
Saat ini, penjualan produk makanan organik telah mencapai 2% dari seluruh penjualan yang berasal dari industri makanan. Diharapkan pertumbuhan ke depan, produk makanan organik ini akan mencapai tingkat 10% – 50% pertumbuhan per tahun.
Alasan utama konsumen produk organik adalah kesehatan dan kelestarian alam. Karena tidak terdapat residu kimia dari produk organik, sehingga dari sisi kesehatan banyak dikaitkan dengan pencegahan akibat-akibat sampingan dari bahan kimia, seperti pencegahan pertumbuhan sel kanker dan tumor, memperlancar fungsi pencernaan, dan lain-lain.
Kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses produksi suatu produk makanan dan pada umumnya menghindari adanya pembunuhan makhluk hidup sekecil apapun serta pertimbangan faktor penghijauan, lebih memilih produk organik daripada non-organik.
Keberhasilan dalam tanaman organik sangatlah berkaitan erat dengan proses alam, sehingga langkah pertama yang harus diketahui adalah bagaimana mengenali proses alam, kapan beralihnya musim, bagaimana menjaga kesuburan tanah agar tetap bersifat organik, bagaimana bertoleransi dengan hama tanaman dan menghindarinya secara alamiah, kapan menabur benih dan kapan menuai hasilnya. Semuanya itu menunjukkan kemampuan kita bersahabat dengan alam, mengenali alam secara baik. Dengan sendirinya keberhasilan bercocok tanam organik akan optimal apabila kita sudah mampu bersahabat dengan alam. Pelajari juga dari petani organik lain teknik bersahabat dengan alam untuk menunjang keberhasilan dalam pertanian organik ini.

E.     MIKROSKOPIS
jamur mikroskopis mempunyai tujuan untuk mengetahui jenis-jenis fungi mikroskopis, mengatahui perbedaan struktur orfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen. Fungi dapat dibedakan menjadi yeast/ ragi/ khamir, kapang/mold dan cendawan. Pada praktikum kali ini diambil sampel dari jamur pada roti yang berwarna hijau namun karena medium PDA yang terlalu tebal sehingga sulit untuk diamati melalui mikroskop. Pada saat pengamatan diputuskan untuk mengamati jamur pada buah salak karena medium PDA pada sampel ini cukup tipis sehingga lebih mudah untuk diamati.
Praktikum ini menggunakan prinsip aseptis yaitu membuat produk steril dalam kantainer steril dalam lingkungan terkontol. Suplai udara material, peralatan dan praktikan telah terkontrol sedemikian rupa sehingga kontaminasi mikroba tetap berada pada level yang dapat diterima (Lucar, 2006).
Fungi adalah nama latin dari jamur. Jamur ialah organism eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak mempunyai klorofil, mempunyai spora untuk berkembangbiak, struktur somatic atau talus berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filament atau benang-benang bercabang (multiseluler), berkembangbiak secara aseksual dan seklsual, dan dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan selulosa atau keduanya. Karena jamur tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidaaak mempunyai kemampuan untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organism hidup sehingga jamur dikatakan juga organism heterofik (Darnetty, 2006).
Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organic mati maka fungi tersebut bersifat saprofit. Fungi saprofit mendekompsisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam hal ini fungi bersifat menguntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital. Beberapa fungi bersifat menguntungkan karena merupakan bahan makanan, misalnya cendawan dan beberapa fungi dapat bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu yang membantu penyerapan air dan mineral tanah oleh akar. Beberapa fungi bersifat parasit dengan memperoleh senyawa organik dari organisme hidup (Pratiwi, 2004).
Yeast atau khamir merupakan fungi bersel satu (uniseluluer) tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak berflagela dan berukuran lebih besar dibandingkan sel bakteri dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm (Pratiwi, 2004). Yeast atau khamir tidak berfilamen dan berreproduksi melalui pertunasan atau pembelahan sel. Bentuk koloni sering kali mirip dengan bakteri. Khamir digunakan dalam pembuatan roti dan anggur, namun ada pula khamir yang dapat menimbulkan penyakit (Lay, 1994).
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari pengamatan jamur mikroskopi pada buah salak yaitu fungi yang merupakan genus Rhizopus termasuk divisi Zygomycetes, pada genus ini terdapat sporangium, sporangiofor dan sporangiospora. Dan pada preparat yang kedua dengan sampel yang sala yaitu jamur pada buah salak diperoleh genus Penicillium yang termasuk divisi Ascomycetes yang terdapat konodia, strigma dan hifa.

F.     SPORA
Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakkan
·         Fungsi Spora
Fungsi spora adalah sebagai alat persebaran (dispersi) mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari segi anatomi dan evolusi. Tumbuhan berbiji dipandang dari sudut pandang evolusi juga menghasilkan spora.
·         Definisi Spora
Definisi spora. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain paku, jamur, ganggang dan suplir. Spora terdapat pada daun tumbuhan bagian belakang, berbentuk serbuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium. 
·         Jenis-jenis spora
Pengertian spora berlaku umum, dalam arti tidak memandang bagaimana atau oleh spesies apa ia dibentuk. Akibatnya banyak istilah yang menggunakan kata ini. Penggunaan istilah spora meluas di lingkungan tumbuhan yang tidak berbiji (seperti paku-pakuan dan lumut-lumutan), fungi, Myxozoa, dan bakteri.
·         Bentuk Spora

Bentuk spora serupa dengan biji, namun bentuknya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Spora dapat dilihat dengan bantuan alat yang disebut dengan mikroskop. Spora ini berasal dari sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Perkembangbiakan pada jamur yang tumbuh liar di kebun terjadi pada saat spora jatuh ke tanah yang lembab dan subur. Spora yang jatuh tersebut berubah menjadi alat perkembangbiakan dan mengisap makanan, sampai akhirnya tumbuh menjadi tumbuhan jamur yang baru.


G.    KLOROFIL
Definisi klorofil adalah zat warna hijau daun yang terdapat di dalam kloroplas. Kloroplas banyak kita jumpai pada daun. Kloroplas terdiri dari dua bagian yaitu grana dan stroma.
Klorofil pada daun terbagi menjadi dua jenis, yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid.



        Klorofil a merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sementara warna lainnya disebut juga pigmen, sebagai penunjang yang membantu menampung sinar matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. hal ini membantu mempercepat proses fotosintesis.


H.    JAMUR
a.      Pengertian  Jamur
  1. Kata Jamur sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, Kata jamur memiliki arti yang agak berkaitan antara satu sama lain. 
    Di bawah ini merupakan beberapa arti kata dari Jamur dalam Bahasa Indonesia :
  2. Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
  3. Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
  4. Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan “Rotinya sudah berjamur” yang maksudnya adalah ‘rotinya telah ditumbuhi kapang’.
b.      Ciri-Ciri Umum Jamur       
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.



I.       PROTOZOA
Pengertian Protozoa Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah 2.2 Bentuk Tubuh Flagellata Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.

J.      FUNGI
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotikheterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda .Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.

K.    HIFA
Hifa adalah elemen terkecil dari jamur, yaitu berupa benang-benang filamen yang terdiri dari sel-sel yang mempunyai dinding, protoplasma, inti dan biasanya mempunyai sekat(septa).
Hifa bersepta merupakan bentuk benang yang dibatasi oleh dinding pemisah sehingga hifa terpisah-pisah menjadi banyak sel.
L.     MAKHLUK HIDUP ( ORGANISME )
Makhluk hidup adalah kajian utama dari ilmu biologi. Makhluk hidup dapat berupa organisme bersel satu sampai organisme multi seluler. Dalam biologi dan ekologi, organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat sebagai makhluk hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Istilah "organisme" (Yunani ὀργανισμός - organismos, dari ὄργανον Yunani Kuno - Organon "organ, instrumen, alat") pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada 1701 dan mengambil definisi saat ini oleh 1834 (Oxford Dictionary Inggris). Hal ini langsung berkaitan dengan "organisasi" panjang. Ada sebuah tradisi panjang mendefinisikan organisme sebagai mengorganisir diri makhluk.
Telah ada banyak kontroversi terbaru tentang cara terbaik untuk menentukan organisme dan memang tentang apakah atau tidak seperti definisi yang diperlukan. Beberapa kontribusi adalah tanggapan terhadap saran bahwa kategori "organisme "mungkin tidak memadai dalam biologi.
Klasifikasi ilmiah dalam biologi menganggap organisme identik dengan "kehidupan di Bumi". Berdasarkan jenis sel, organisme dapat dibagi menjadi kelompok prokariotik dan eukariotik. Prokariota mewakili dua domain terpisah, Bakteri dan Archaea. Organisme eukariotik, dengan inti sel membran-dibatasi, juga mengandung organel, yaitu mitokondria dan (pada tanaman) plastida, umumnya dianggap berasal dari bakteri endosymbiotic [6] Jamur, hewan dan tumbuhan adalah contoh spesies yang eukariota..








Ciri-ciri makhluk hidup (Organisme)

1. Bernafas (respirasi)
Adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan didalam tubuh.
Proses pembakaran menghasilkan energi / tenaga. Pernapasan juga menghasilkan energi dan gas sisa yaitu karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Tumbuhan bernapas melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut stomata dan melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada permukaan kulit batang yang disebut lentisel. Lentisel adalah lubang-lubang kecil pada batang tumbuhan sebagai tempat keluar masuknya karbon diokasia dan oksigen

2. Bergerak
Tumbuhan bergerak misalnya akar menembus tanah.

3. Memerlukan makanan
Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses fotosintesis.

4. Tumbuh
Terjadi karena adanya penambahan jumlah dan ukuran sel yang membangun makhluk hidup. Pertumbuhan pada makhluk hidup dipengaruhi oleh factor luar dan factor dalam. Faktor dalam misalnya zat tumbuh (hormon) atau factor keturunan. Faktor luar misalnya faktor lingkungan

5. Berkembang biak (Reproduksi)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Makhluk hidup berkembang biak secara kawin (seksual) dan tak kawin (aseksual). Hewan umumnya berkembang biak secara seksual. Hewan bertulang belakang (vertabrata) seperti kura-kura, burung dan tikus berkembang biak secara seksual. Hewan tidak bertulang belakang (avertabrata) dapat berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas seperti hydra dan ubur-ubur. Pada tumbuhan, perkembangbiakan seksual dilakukan dengan biji, seperti pada mangga, rambutan dan jagung. Sedangkan perrkembangbiakan aseksual dilakukan seperti pada pembentukan tunas (pisang , bambu) atau umbi batang (kentang) atau setek batang atau cangkok.

6. Peka terhadap rangsang (Iritabilita)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi suatu rangsangan

7. Mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi)
Setiap hari urin (air seni) harus dikeluarkan. Urin yang diproduksi didalam ginjal dialirkan kekantong air seni (kantong kemih), kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kencing. Urin mengandung urea dan karbon dioksida hasil pernapasan, harus dikeluarkan dari tubuh karena bersifat racun bagi tubuh. Hewan mengeluarkan zat-zat sisa dari prosese metabolisme. Metabolisme adalah proses pertukaran zat yang terjadi didalam mahkluk hidup. Misalnya proses pernafasan dan pencernaan makanan.
Tumbuhan juga mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Zat sisa pada tumbuhan berupa karbon dioksida (sebagai sisa proses pernafasan) dan oksigen (sebagai sisa proses fotosintesis). Zat-zat sisa dikeluarkan melalui stomata (yg terdapat pada daun) atau lentisel (yg terdapat pada batang). Pada tumbuhan hijau, zat-zat tersebut akan diperlukan kembali. Karbon dioksida diperlukan untuk fotosintesis dan oksigen diperlukan untuk respirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar