A.
MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang
dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk
ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang
mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.
Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista,
dan alga renik. Fungi, terutama yang
berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak
yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat
dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat
dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium
dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
B.
SEL
Pengertian sel
adalah unit
struktural dan fungsional pengusun tubuh Mahluk Hidup. Mahluk hidup seluler
baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel banyak
(multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada
tidaknya system endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
· Sel Prokariotik
Sel
prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki
sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak
dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem
membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.
· Sel Eukariotik
Sedangkan sel
eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem
endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem
membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti
antara lain: badan Golgi, retikulum
endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
1.
Struktur
dan Fungsi Sel Prokariotik
Bakteri merupakan salah satu contoh
organisme yang memiliki sel tipe prokariotik.
Gambar 1.
Struktur umum sel prokariotik
terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar dan peptidoglikan merupakan
anggota karbohidrat), membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan
nukleoid.
|
Bagian luar sel bakteri
terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian
yang paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia
pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan
seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam
amino.
2. Fungsi Dinding sel
Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung,
mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan
bagian penutup yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida
dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam
disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan menerima
DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel.
Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi untuk melekatkan diri.
Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang
agak padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan
berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan
organel-organel yang memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum
endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan
ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri.
3. bakteri gram positif dan gram negatif
|
Struktur dinding bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan komponen utama dinding sel kedua
jenis bakteri, bagaimana letak peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut.
Peptidoglikan inilah yang membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada
kedua bakteri tersebut.
C.
SAPROFIT
|
1.
Pengertian
Tumbuhan saprofit
adalah
tumbuhan yang tidak memiliki klorofil yang hidup pada hasil perombakan atau
pelapukan jasad lain. Oleh karena tidak mempunyai klorofil, maka tidak mampu
berasimilasi, maka perlu mendapatkan zat organis yang telah di bentuk oleh
jasad-jasad lain.
Jadi menyerupai parasit,
hanya parasit mengambil makanan jasad yang hidup. Sedangkan Saprofit mengambil
makanan dari jasad yang telah mati, yang telah jatuh di tanah.
2. Contoh Tumbuhan Saprofit
misalnya saja sebagian besar
bakteri yang hidup di tanah, jamur-jamur yang tidak parasit serta jenis
lainnya. Semuanya tidak mempunyai klorofil, tidak mampu membentuk zat organis
sendiri dari udara, sehingga perlu mengambil makanan yang terdiri dari zat
organis.
3. Perbedaan Parasit dengan
Saprofit
Saprofit adalah cara hidup
menumpang pada sisa makhluk hidup lain, misalnya jamur saprofit, tanaman
anggrek yang hidup menumpang pada sisa batang lapuk, dsb.
Parasit
adalah cara hidup menumpang pada makhluk hidup lain dan merugikan makhluk yang
ditumpangi, misalnya benalu pada tumbuhan inang. Akar benalu menusuk sampai
jaringan pengangkut pada tumbuhan inang.
D.
TANAMAN
ORGANIK
Salah satu
produk makanan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian yang dipilih oleh para
vegan/vegetarian adalah produk yang berdasarkan pengolahan organik. Menurut
definisi yang ada (USDA Consumer Brochure), produk pertanian organik adalah
produk yang dihasilkan dengan mengutamakan penggunaan sumber-sumber terbarukan
(renewable resources ) serta terdapat konservasi lahan dan air untuk
meningkatkan kualitas lingkungan bagi generasi mendatang. Definisi lain menurut
organic-nature-news.com, produk organik adalah produk yang dihasilkan tanpa
memakai pestisida, pupuk kimia, hormon, antibiotik maupun bahan2 kimia tambahan
lainnya dan diharapkan setidaknya 95% menggunakan bahan-bahan organik.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa produk pertanian organik adalah suatu sistim pengolahan
pertanian yang mendukung penghijauan dengan memperhatikan ekologikal produksi,
biodiversitas, siklus biologikal dan aktivitas biologikal tanah sehingga tidak
merusak tanah pertanian.
Perubahan pola
makan dan cara kita bertani khususnya secara organik akan dapat menyediakan
makanan yang cukup bagi penduduk di seluruh dunia, karena makanan organik
memerlukan lebih sedikit energi, tetapi sering kali memberi hasil yang lebih
banyak dan secara dramatis mengurangi pelepasan nitro oksida, salah satu gas
rumah kaca berbahaya yang diperkirakan 300 kali lebih kuat dari CO2.
Produk organik
ini pada awalnya dikembangkan di daratan Eropa oleh beberapa kelompok petani
kecil dan produknya hanya tersedia di toko-toko kecil atau pasar petani. Namun,
sejak awal tahun 90-an, produk tanaman organik telah berkembang dengan pesat
dengan tingkat pertumbuhan 20% per tahun, jauh lebih tinggi dari industri
makanan lainnya.
Saat ini,
penjualan produk makanan organik telah mencapai 2% dari seluruh penjualan yang
berasal dari industri makanan. Diharapkan pertumbuhan ke depan, produk makanan
organik ini akan mencapai tingkat 10% – 50% pertumbuhan per tahun.
Alasan utama
konsumen produk organik adalah kesehatan dan kelestarian alam. Karena tidak
terdapat residu kimia dari produk organik, sehingga dari sisi kesehatan banyak
dikaitkan dengan pencegahan akibat-akibat sampingan dari bahan kimia, seperti
pencegahan pertumbuhan sel kanker dan tumor, memperlancar fungsi pencernaan,
dan lain-lain.
Kaum
vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses produksi suatu produk makanan
dan pada umumnya menghindari adanya pembunuhan makhluk hidup sekecil apapun
serta pertimbangan faktor penghijauan, lebih memilih produk organik daripada
non-organik.
Keberhasilan
dalam tanaman organik sangatlah berkaitan erat dengan proses alam, sehingga
langkah pertama yang harus diketahui adalah bagaimana mengenali proses alam,
kapan beralihnya musim, bagaimana menjaga kesuburan tanah agar tetap bersifat
organik, bagaimana bertoleransi dengan hama tanaman dan menghindarinya secara
alamiah, kapan menabur benih dan kapan menuai hasilnya. Semuanya itu
menunjukkan kemampuan kita bersahabat dengan alam, mengenali alam secara baik.
Dengan sendirinya keberhasilan bercocok tanam organik akan optimal apabila kita
sudah mampu bersahabat dengan alam. Pelajari juga dari petani organik lain
teknik bersahabat dengan alam untuk menunjang keberhasilan dalam pertanian
organik ini.
E.
MIKROSKOPIS
jamur mikroskopis mempunyai tujuan
untuk mengetahui jenis-jenis fungi mikroskopis, mengatahui perbedaan struktur
orfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen. Fungi dapat dibedakan menjadi
yeast/ ragi/ khamir, kapang/mold dan cendawan. Pada praktikum kali ini diambil
sampel dari jamur pada roti yang berwarna hijau namun karena medium PDA yang
terlalu tebal sehingga sulit untuk diamati melalui mikroskop. Pada saat
pengamatan diputuskan untuk mengamati jamur pada buah salak karena medium PDA
pada sampel ini cukup tipis sehingga lebih mudah untuk diamati.
Praktikum ini menggunakan prinsip
aseptis yaitu membuat produk steril dalam kantainer steril dalam lingkungan
terkontol. Suplai udara material, peralatan dan praktikan telah terkontrol
sedemikian rupa sehingga kontaminasi mikroba tetap berada pada level yang dapat
diterima (Lucar, 2006).
Fungi adalah nama latin dari jamur.
Jamur ialah organism eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak mempunyai
klorofil, mempunyai spora untuk berkembangbiak, struktur somatic atau talus
berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filament atau benang-benang
bercabang (multiseluler), berkembangbiak secara aseksual dan seklsual, dan
dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan selulosa atau keduanya. Karena jamur
tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidaaak mempunyai kemampuan untuk
memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan
senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organism hidup
sehingga jamur dikatakan juga organism heterofik (Darnetty, 2006).
Bila sumber nutrisi tersebut
diperoleh dari bahan organic mati maka fungi tersebut bersifat saprofit. Fungi
saprofit mendekompsisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks dan
menguraikannya menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam hal ini fungi bersifat
menguntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital. Beberapa fungi bersifat
menguntungkan karena merupakan bahan makanan, misalnya cendawan dan beberapa
fungi dapat bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu yang membantu penyerapan
air dan mineral tanah oleh akar. Beberapa fungi bersifat parasit dengan
memperoleh senyawa organik dari organisme hidup (Pratiwi, 2004).
Yeast atau khamir merupakan fungi
bersel satu (uniseluluer) tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak
berflagela dan berukuran lebih besar dibandingkan sel bakteri dengan lebar
berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm (Pratiwi, 2004). Yeast atau khamir
tidak berfilamen dan berreproduksi melalui pertunasan atau pembelahan sel.
Bentuk koloni sering kali mirip dengan bakteri. Khamir digunakan dalam
pembuatan roti dan anggur, namun ada pula khamir yang dapat menimbulkan
penyakit (Lay, 1994).
Adapun hasil pengamatan yang
diperoleh dari pengamatan jamur mikroskopi pada buah salak yaitu fungi yang
merupakan genus Rhizopus termasuk divisi Zygomycetes, pada genus ini terdapat
sporangium, sporangiofor dan sporangiospora. Dan pada preparat yang kedua
dengan sampel yang sala yaitu jamur pada buah salak diperoleh genus Penicillium
yang termasuk divisi Ascomycetes yang terdapat konodia, strigma dan hifa.
F. SPORA
Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan
pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang
memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Spora adalah sel
yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakkan
·
Fungsi Spora
Fungsi spora adalah sebagai alat persebaran (dispersi)
mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari
segi anatomi dan evolusi. Tumbuhan berbiji dipandang dari sudut pandang evolusi juga menghasilkan spora.
·
Definisi Spora
Definisi spora. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara
lain paku, jamur, ganggang dan suplir. Spora terdapat pada daun tumbuhan bagian
belakang, berbentuk serbuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut
sporangium.
·
Jenis-jenis spora
Pengertian spora berlaku umum, dalam arti tidak memandang
bagaimana atau oleh spesies apa ia dibentuk. Akibatnya banyak istilah yang
menggunakan kata ini. Penggunaan istilah spora meluas di lingkungan tumbuhan
yang tidak berbiji
(seperti paku-pakuan dan lumut-lumutan), fungi, Myxozoa,
dan bakteri.
·
Bentuk Spora
Bentuk spora serupa dengan biji, namun bentuknya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Spora dapat dilihat dengan bantuan alat yang disebut dengan mikroskop. Spora ini berasal dari sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Perkembangbiakan pada jamur yang tumbuh liar di kebun terjadi pada saat spora jatuh ke tanah yang lembab dan subur. Spora yang jatuh tersebut berubah menjadi alat perkembangbiakan dan mengisap makanan, sampai akhirnya tumbuh menjadi tumbuhan jamur yang baru.
G.
KLOROFIL
Definisi klorofil adalah zat warna
hijau daun yang terdapat di dalam kloroplas. Kloroplas banyak kita jumpai pada
daun. Kloroplas terdiri dari dua bagian yaitu grana dan stroma.
Klorofil pada daun terbagi menjadi dua jenis, yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid.
Klorofil pada daun terbagi menjadi dua jenis, yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid.
Klorofil a merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sementara warna lainnya disebut juga pigmen, sebagai penunjang yang membantu menampung sinar matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. hal ini membantu mempercepat proses fotosintesis.
H. JAMUR
a. Pengertian
Jamur
- Kata Jamur
sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, Kata jamur memiliki
arti yang agak berkaitan antara satu sama lain.
Di bawah ini merupakan beberapa arti kata dari Jamur dalam Bahasa Indonesia : - Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
- Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
- Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan “Rotinya sudah berjamur” yang maksudnya adalah ‘rotinya telah ditumbuhi kapang’.
b.
Ciri-Ciri Umum Jamur
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Jamur
merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum
fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
I. PROTOZOA
Pengertian
Protozoa Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal
dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme
mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau
Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya
cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya
strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan
ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana
sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan
dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur
karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari
jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah 2.2 Bentuk Tubuh
Flagellata Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan
mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk
seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga
Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh
lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa
amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian,
Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan
oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran
3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang,
atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki
fligel atau bersilia.
J.
FUNGI
Fungi
adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotikheterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam
sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda .Fungi memperbanyak
diri secara seksual dan aseksual.
K.
HIFA
Hifa
adalah elemen terkecil dari jamur, yaitu berupa benang-benang filamen yang
terdiri dari sel-sel yang mempunyai dinding, protoplasma, inti dan biasanya
mempunyai sekat(septa).
Hifa
bersepta merupakan bentuk benang yang dibatasi oleh dinding pemisah sehingga
hifa terpisah-pisah menjadi banyak sel.
L.
MAKHLUK
HIDUP ( ORGANISME )
Makhluk hidup adalah
kajian utama dari ilmu
biologi. Makhluk hidup dapat berupa organisme bersel
satu sampai organisme multi seluler. Dalam biologi dan
ekologi, organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan
molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara
stabil dan memiliki sifat sebagai makhluk hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Istilah "organisme"
(Yunani ὀργανισμός - organismos, dari ὄργανον Yunani Kuno - Organon
"organ, instrumen, alat") pertama kali muncul dalam bahasa Inggris
pada 1701 dan mengambil definisi saat ini oleh 1834 (Oxford Dictionary
Inggris). Hal ini langsung berkaitan dengan "organisasi" panjang. Ada
sebuah tradisi panjang mendefinisikan organisme sebagai mengorganisir
diri makhluk.
Telah ada banyak kontroversi terbaru
tentang cara terbaik untuk menentukan organisme dan memang tentang apakah atau
tidak seperti definisi yang diperlukan. Beberapa kontribusi adalah tanggapan
terhadap saran bahwa kategori "organisme "mungkin tidak memadai dalam
biologi.
Klasifikasi ilmiah dalam biologi
menganggap organisme identik dengan "kehidupan di Bumi". Berdasarkan
jenis sel, organisme dapat dibagi menjadi kelompok prokariotik dan eukariotik.
Prokariota mewakili dua domain terpisah, Bakteri dan Archaea. Organisme
eukariotik, dengan inti sel membran-dibatasi, juga mengandung organel, yaitu
mitokondria dan (pada tanaman) plastida, umumnya dianggap berasal dari bakteri
endosymbiotic [6] Jamur, hewan dan tumbuhan adalah contoh spesies yang
eukariota..
Ciri-ciri makhluk hidup (Organisme)
1. Bernafas (respirasi)
Adalah proses pengambilan oksigen
dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan didalam tubuh.
Proses pembakaran menghasilkan
energi / tenaga. Pernapasan juga menghasilkan energi dan gas sisa yaitu
karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Tumbuhan bernapas melalui
lubang-lubang kecil pada daun yang disebut stomata dan melalui lubang-lubang
kecil yang terdapat pada permukaan kulit batang yang disebut
lentisel. Lentisel adalah lubang-lubang kecil pada batang tumbuhan sebagai
tempat keluar masuknya karbon diokasia dan oksigen
2. Bergerak
Tumbuhan bergerak misalnya akar menembus tanah.
3. Memerlukan makanan
Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses
fotosintesis.
4. Tumbuh
Terjadi karena adanya penambahan
jumlah dan ukuran sel yang membangun makhluk hidup. Pertumbuhan pada
makhluk hidup dipengaruhi oleh factor luar dan factor dalam. Faktor dalam
misalnya zat tumbuh (hormon) atau factor keturunan. Faktor luar misalnya
faktor lingkungan
5. Berkembang biak (Reproduksi)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak adalah untuk mempertahankan
kelangsungan hidup jenisnya. Makhluk hidup berkembang biak secara kawin
(seksual) dan tak kawin (aseksual). Hewan umumnya berkembang biak secara
seksual. Hewan bertulang belakang (vertabrata) seperti kura-kura, burung dan
tikus berkembang biak secara seksual. Hewan tidak bertulang belakang
(avertabrata) dapat berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk
tunas seperti hydra dan ubur-ubur. Pada tumbuhan, perkembangbiakan seksual
dilakukan dengan biji, seperti pada mangga, rambutan dan jagung. Sedangkan
perrkembangbiakan aseksual dilakukan seperti pada pembentukan tunas (pisang ,
bambu) atau umbi batang (kentang) atau setek batang atau cangkok.
6. Peka terhadap rangsang (Iritabilita)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menerima dan menanggapi suatu rangsangan
7. Mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi)
Setiap hari urin (air seni) harus
dikeluarkan. Urin yang diproduksi didalam ginjal dialirkan kekantong air
seni (kantong kemih), kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui saluran
kencing. Urin mengandung urea dan karbon dioksida hasil pernapasan, harus
dikeluarkan dari tubuh karena bersifat racun bagi tubuh. Hewan
mengeluarkan zat-zat sisa dari prosese metabolisme. Metabolisme adalah
proses pertukaran zat yang terjadi didalam mahkluk hidup. Misalnya proses
pernafasan dan pencernaan makanan.
Tumbuhan juga mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme.
Zat sisa pada tumbuhan berupa karbon dioksida (sebagai sisa proses pernafasan)
dan oksigen (sebagai sisa proses fotosintesis). Zat-zat sisa dikeluarkan
melalui stomata (yg terdapat pada daun) atau lentisel (yg terdapat pada
batang). Pada tumbuhan hijau, zat-zat tersebut akan diperlukan kembali. Karbon
dioksida diperlukan untuk fotosintesis dan oksigen diperlukan untuk respirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar