Jamur
Merang Desa Cidadap
Kumbung
JAMUR MERANG DESA CIDADAP
Beralamat di Kampung Sukasar Desa Cidadap Rt 1/1 Kecamatan Pagaden Barat
kabupaten Subang, Jawa barat. contact person : 085759220181
Budidaya jamur merang cara modern (dalam kumbung) dapat dilakukan
sepanjang tahun dengan frekwensi produksi tanam 8 -10 kali tanam.Oleh karena
itu, untuk tujuan komersial, budidaya jamur merang cara modern atau yang
dilakukan di dalam kumbung banyak dipilih.
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh untuk menanam jamur secara
modern atau semi modern dapat bermacam-macam.Bahan yang biasa digunakan dan
dapat memberikan hasil produksi tinggi adalah jerami padi dan limbah kapas.
1. JERAMI PADI
Jerami yang dipakai harus dikeringkan dulu supaya memberikan hasil yang maksimal
dan supaya dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya sampai
setahun atau bahkan lebih tergantung banyaknya jerami dan kebutuhan
produksi.Biasanya petani jamur mengumpulkan/menstock jerami pada waktu panen
padi musim kemarau. Hal ini dilakukan karena pada musim kemarau tidak turun
hujan yang menyulitkan dalam pengumpulan jerami, juga karena jerami cepat
kering tidak membutuhkan perlakuan lebih.Setelah terkumpul jerami ditumpuk
dengan cara membentuk seperti kerucut, supaya pada musim hujan air tidak masuk
ke tumpukan jerami, hal ini dilakukan bila tumpukan jerami berada diluar gedung
atau tidak menggunakan pelindung.
2. LIMBAH KAPAS
Selain dari jerami padi, media yang dapat digunakan adalah limbah kapas.
Limbah kapas ini biasa didapat dari sisa produksi pabrik pemintalan
benang.Limbah kapas dipilih karena kandungan glukosanya cukup tinggi,juga
karena limbah kapas mudah didapat dalam jumlah yang relatif banyak/besar.
PROSES PRODUKSI
1.Pengomposan
Media tumbuh jamur merang merupakan kompos atau hasil pelapukan jerami
dan limbah kapas.Pengomposan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Jerami
kering direndam kedalam air supaya jerami basah secara merata,
2. Jerami
diangkat lalu ditumpuk ke tempat fermentasi,
3. Setiap
lapisan tumpukan/saf ditaburi kapur pertanian,
4 Setelah
selesai, kemudian tumpukan kompos ditutup rapat dengan menggunakan plastik.
Untuk pengomposan kapas,caranya kapas disiram air sampai diinjak-injak
atau di remas-remas sampai basah dengan merata. Setelah itu kapas yang sudah
dibasahi dicampur dengan kapur pertanian sampai merata, lalu tutup rapat
menggunakan plastik.
Setelah
proses perendaman selesai komposan jerami dan kapas dibiarkan selama minimal 4
hari.
2.Pembalikan
media
Tumpukan komposan yang sudah ditutup dibiarkan selama kurang lebih 4 hari
guna meng hasilkan fermentasi yang baik. Kemudian setelah 4 hari pada komposan
dilakukan proses pembalikan media. Hal ini dilakukan untuk mencampurkan dedak
pada komposan media. Proses pembalikan media dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1.
Komposan dibongkar, lalu jerami ditiriskan,
2.
Kemudian jerami ditaburi dedak dengan merata,
3. Setelah
jerami ditaburi dedak kemudian ditumpuk lagi,
4.
Kemudian tumpukan ditutup kembali dengan plastik.
Untuk pembalikan media kapas, caranya komposan kapas dibuka lalu
diaduk-aduk lagi, jika kadar airnya kurang harus ditambah lagi sampai cukup.
Kemudian setelah itu dicampur dedak sampai merata sambil diaduk-aduk.Setelah
selesai ditutp rapat kembali menggunakan plastik.
3.
Penataan media
Tumpukan komposan dibiarkan kembali selama sekitar 4 hari, setelah itu
komposan dimasukan ke dalam kumbung atau juga disebut penataan media ke rak-rak
dalam kumbung. Media ditata rapi di atas rak-rak kumbung.Media pertama yang
ditata yaitu jerami, setelah itu diatasnya dipasang kapas sebagi cashing media.
Setelah
media selesai ditata di rak, kemudian dilakukan penyetiman
4.
Penyetiman
Penyetiman dilakukan dengan cara memasukan uap air yang dimasak
menggunakan 3 buah drum, uap air dimasukan ke dalam kumbung menggunakan pipa
besi yang dipassang dari drum ke kumbung.Penyetiman dilakukan selama minimal 12
jam dengan suhu minimal 50'C. Hal ini dilakukan supaya bakteri atau jamur yang
ada di media mati sebelum ditaburi bibit jamur merang.
5.Pembibitan
Setelah selesai proses penyetiman selesai, kumbung dibiarkan dulu selama
kurang lebih 24 jam smpai suhu di dalam kumbung dibawah 38'C. Setelah itu medi
boleh ditaburi bibit. Bibit yang diperlukan untuk satu kumbung sebanyak 50 - 60
baglogs. Bibit dibuka kemudian dihancurkan dengan cara diremas-remas sampai
hancur. Kemudian bibit ditabur sampai merata diatas media.
Setelah
selesai, kumbung ditutup rapat sampai 4 hari sampai miselium tumbuh merata di
media.
6.
Penyemprotan
Setelah misselium tumbuh rata di media, kemudian dilakukan penyemprotan
misselium di hari ke 4. hal ini dilakukan guna mengubah dari fase vegetatif
menjadi fase generatif.Agar memperoleh hasil yang maksimal, penyemprotan
dilakukan tengah hari pada waktu suhu di luar panas. Biasanya primordia (fase jamur
mulai tumbuh) cepat tumbuh jika penyemprotan dilakukan tengah hari.
Setelah itu kumbung dibiarkan kembali dengan posisi tertutup rapat sampai
sekitar 30 jam. Kemudian jendela mulai dibuka dengan posisi awal pembukaan 15'.
Pembukaan jendela pertama dilakukan pada waktu sore hari. Kemudian hari
berikutnya posisi jendela 30', dan terus bertambah setiap hari dengan kelipatan
15' , sampai 90' pada waktu hari pemetikan pertama.
Pemetikan/panen jamur dilakukan setiap hari, jamur yang dipetik yaitu
jamur kwalitet super atau stadia kancing kecil (bulat). Jika jamur sudah
melewati stadia kancing kecil dan menjadi stadia kancing besar (lonjong) yang
biasa disebut BS.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, setiap 2 hari sekali dilakukan
penyemprotan/pengabutan, hal ini dilakukan jika media tumbuh kadar airnya sudah
mencapai titik jenuh air.
Agar memperoleh hasil yang maksimal, suhu dan kelembaban dalam kumbung
harus dijaga. Suhu yang ideal untuk tumbuh jamur merang adalah 33' – 35'C.
Sedangkan kelembaban yang ideal untuk tumbuh jamur merang adalah 85% - 95%.
Jika suhu dalam kumbung kurang dari suhu ideal biasanya jamur cepat jadi
kwalitet bs, sedangkan jika melebihi suhu ideal biasanya media banyak ditumbuhi
jamur liar/gulma coprinus,dan jamur merang susah tumbuh.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk satu periode produksi:
No Nama Barang Qty
1 Jerami 1500 kg
2 Limbah Kapas 200 kg
3 Kapur Pertanian 15 kg
4 Dedak 250 kg
5 Bahan Bakar 1,5 kubik
6 Bibit Jamur 60 bag logs
Deskripsi
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap
hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa,
tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian
batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi
adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut
kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai
media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang
memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur
merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang
relatif tinggi, antara 30-38°C dengan suhu optimum pada 35°C.[rujukan?]
Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang
belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah
membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya
jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam
jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
Sentra
produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di
negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk
segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan
Sebagian besar masyarakat di Desa Cidadap, Kecamatan Pagaden barat,
kabupaten Subang bergantung kepada usahatani padi, sayuran dataran rendah, dan
usaha ternak domba. Seperti halnya di beberapa desa sekitarnya, sebagian
masyarakat Desa Cidadap juga mengusahakan budidaya jamur merang. Dalam budidaya
jamur ini, mereka memanfaatkan limbah tanaman padi, yaitu jerami (merang),
sebagai media penumbuhan jamur. Walaupun berdasarkan hasil perhitungan analisis
usahatani usaha jamur merang ini cukup menguntungkan, namun belum banyak
masyarakat yang mengusahakannya, Pada awal pelaksanaan kegiatan BLK Lembang
tahun 2006 di desa ini, jumlah kumbung (bangunan untuk budidaya jamur merang)
hanya ada 4 buah. Jumlah tersebut terlalu sedikit dibandingkan dengan potensi
yang mestinya dapat dikembangkan. Setelah ditelisik lebih jauh, salah satu
penyebab kurang berkembangnya budidaya jamur merang di sini adalah terlalu
dominannya peran pedagang pengumpul (masyarakat setempat menyebut'bandar')
dalam menentukan harga jual jamur merang. Dominasi peran bandar ini semakin
kuat karena dalam perkembangannya petani jamur merang juga mengandalkan biaya
usaha jamur merangnya (utamanya untuk pembuatan kumbung, bibit jamur, dedak,
dan kapuk) dari bandar. Masalah lain yang dikeluhkan oleh petani jamur merang
adalah kualitas bibit jamur merang yang rendah, sehingga produktivitas yang
dihasilkan juga rendah. Menyadari bahwa usaha budidaya jamur merang dapat
dijadikan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga
petani, melalui kegiatan BLK Lembang telah diintroduksi beberapa inovasi,
seperti pembenahan kelembagaan pengelolaan usaha jamur merang, teknik budidaya
jamur merang (termasuk perbaikan media tanam), dan pemumian bibit jamur merang.
Hasil dari introduksi inovasi tersebut temyata cukup menggembirakan, yang salah
satunya diindikasikan (ditunjukkan) oleh meningkatnya rata-rata produksi jamur
merang per kumbung per musim tanam di Desa Cidadap menjadi sekitar 250 kg
(sebelumnya hanya sekitar 150 kg per kumbung permusim tanam). Kondisi tersebut
telah mendorong gairah masyarakat untuk kembali mengembangkan usaha jamur
merang. Peningkatan gairah masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah kumbung
dari 4 buah pada tahun 2006 menjadi 10 buah pada tahun 2007, dan pada tahun
2008 bertambah lagi menjadi 30 buah. Dari 30 kumbung yang ada saat ini telah
dapat dihasilkan jamur merang sekitar 4,5 ton per bulan dengan harga sekitar
Rp. 19.000 – Rp. 20.000 per kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar