Minggu, 14 Juli 2013

Jamur merang



Jamur Merang Desa Cidadap
Kumbung
 JAMUR MERANG DESA CIDADAP
Beralamat di Kampung Sukasar Desa Cidadap Rt 1/1 Kecamatan Pagaden Barat kabupaten Subang, Jawa barat. contact person : 085759220181
Budidaya jamur merang cara modern (dalam kumbung) dapat dilakukan sepanjang tahun dengan frekwensi produksi tanam 8 -10 kali tanam.Oleh karena itu, untuk tujuan komersial, budidaya jamur merang cara modern atau yang dilakukan di dalam kumbung banyak dipilih.
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh untuk menanam jamur secara modern atau semi modern dapat bermacam-macam.Bahan yang biasa digunakan dan dapat memberikan hasil produksi tinggi adalah jerami padi dan limbah kapas.
1. JERAMI PADI
Jerami yang dipakai harus dikeringkan dulu supaya memberikan hasil yang maksimal dan supaya dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya sampai setahun atau bahkan lebih tergantung banyaknya jerami dan kebutuhan produksi.Biasanya petani jamur mengumpulkan/menstock jerami pada waktu panen padi musim kemarau. Hal ini dilakukan karena pada musim kemarau tidak turun hujan yang menyulitkan dalam pengumpulan jerami, juga karena jerami cepat kering tidak membutuhkan perlakuan lebih.Setelah terkumpul jerami ditumpuk dengan cara membentuk seperti kerucut, supaya pada musim hujan air tidak masuk ke tumpukan jerami, hal ini dilakukan bila tumpukan jerami berada diluar gedung atau tidak menggunakan pelindung.
2. LIMBAH KAPAS
Selain dari jerami padi, media yang dapat digunakan adalah limbah kapas. Limbah kapas ini biasa didapat dari sisa produksi pabrik pemintalan benang.Limbah kapas dipilih karena kandungan glukosanya cukup tinggi,juga karena limbah kapas mudah didapat dalam jumlah yang relatif banyak/besar.
PROSES PRODUKSI
1.Pengomposan
Media tumbuh jamur merang merupakan kompos atau hasil pelapukan jerami dan limbah kapas.Pengomposan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Jerami kering direndam kedalam air supaya jerami basah secara merata,
2. Jerami diangkat lalu ditumpuk ke tempat fermentasi,
3. Setiap lapisan tumpukan/saf ditaburi kapur pertanian,
4 Setelah selesai, kemudian tumpukan kompos ditutup rapat dengan menggunakan plastik.
Untuk pengomposan kapas,caranya kapas disiram air sampai diinjak-injak atau di remas-remas sampai basah dengan merata. Setelah itu kapas yang sudah dibasahi dicampur dengan kapur pertanian sampai merata, lalu tutup rapat menggunakan plastik.
Setelah proses perendaman selesai komposan jerami dan kapas dibiarkan selama minimal 4 hari.
2.Pembalikan media
Tumpukan komposan yang sudah ditutup dibiarkan selama kurang lebih 4 hari guna meng hasilkan fermentasi yang baik. Kemudian setelah 4 hari pada komposan dilakukan proses pembalikan media. Hal ini dilakukan untuk mencampurkan dedak pada komposan media. Proses pembalikan media dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Komposan dibongkar, lalu jerami ditiriskan,
2. Kemudian jerami ditaburi dedak dengan merata,
3. Setelah jerami ditaburi dedak kemudian ditumpuk lagi,
4. Kemudian tumpukan ditutup kembali dengan plastik.
Untuk pembalikan media kapas, caranya komposan kapas dibuka lalu diaduk-aduk lagi, jika kadar airnya kurang harus ditambah lagi sampai cukup. Kemudian setelah itu dicampur dedak sampai merata sambil diaduk-aduk.Setelah selesai ditutp rapat kembali menggunakan plastik.
3. Penataan media
Tumpukan komposan dibiarkan kembali selama sekitar 4 hari, setelah itu komposan dimasukan ke dalam kumbung atau juga disebut penataan media ke rak-rak dalam kumbung. Media ditata rapi di atas rak-rak kumbung.Media pertama yang ditata yaitu jerami, setelah itu diatasnya dipasang kapas sebagi cashing media.
Setelah media selesai ditata di rak, kemudian dilakukan penyetiman
4. Penyetiman
Penyetiman dilakukan dengan cara memasukan uap air yang dimasak menggunakan 3 buah drum, uap air dimasukan ke dalam kumbung menggunakan pipa besi yang dipassang dari drum ke kumbung.Penyetiman dilakukan selama minimal 12 jam dengan suhu minimal 50'C. Hal ini dilakukan supaya bakteri atau jamur yang ada di media mati sebelum ditaburi bibit jamur merang.


5.Pembibitan
Setelah selesai proses penyetiman selesai, kumbung dibiarkan dulu selama kurang lebih 24 jam smpai suhu di dalam kumbung dibawah 38'C. Setelah itu medi boleh ditaburi bibit. Bibit yang diperlukan untuk satu kumbung sebanyak 50 - 60 baglogs. Bibit dibuka kemudian dihancurkan dengan cara diremas-remas sampai hancur. Kemudian bibit ditabur sampai merata diatas media.
Setelah selesai, kumbung ditutup rapat sampai 4 hari sampai miselium tumbuh merata di media.
6. Penyemprotan
Setelah misselium tumbuh rata di media, kemudian dilakukan penyemprotan misselium di hari ke 4. hal ini dilakukan guna mengubah dari fase vegetatif menjadi fase generatif.Agar memperoleh hasil yang maksimal, penyemprotan dilakukan tengah hari pada waktu suhu di luar panas. Biasanya primordia (fase jamur mulai tumbuh) cepat tumbuh jika penyemprotan dilakukan tengah hari.
Setelah itu kumbung dibiarkan kembali dengan posisi tertutup rapat sampai sekitar 30 jam. Kemudian jendela mulai dibuka dengan posisi awal pembukaan 15'. Pembukaan jendela pertama dilakukan pada waktu sore hari. Kemudian hari berikutnya posisi jendela 30', dan terus bertambah setiap hari dengan kelipatan 15' , sampai 90' pada waktu hari pemetikan pertama.
Pemetikan/panen jamur dilakukan setiap hari, jamur yang dipetik yaitu jamur kwalitet super atau stadia kancing kecil (bulat). Jika jamur sudah melewati stadia kancing kecil dan menjadi stadia kancing besar (lonjong) yang biasa disebut BS.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, setiap 2 hari sekali dilakukan penyemprotan/pengabutan, hal ini dilakukan jika media tumbuh kadar airnya sudah mencapai titik jenuh air.
Agar memperoleh hasil yang maksimal, suhu dan kelembaban dalam kumbung harus dijaga. Suhu yang ideal untuk tumbuh jamur merang adalah 33' – 35'C. Sedangkan kelembaban yang ideal untuk tumbuh jamur merang adalah 85% - 95%. Jika suhu dalam kumbung kurang dari suhu ideal biasanya jamur cepat jadi kwalitet bs, sedangkan jika melebihi suhu ideal biasanya media banyak ditumbuhi jamur liar/gulma coprinus,dan jamur merang susah tumbuh.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk satu periode produksi:

No Nama Barang Qty
1 Jerami 1500 kg
2 Limbah Kapas 200 kg
3 Kapur Pertanian 15 kg
4 Dedak 250 kg
5 Bahan Bakar 1,5 kubik
6 Bibit Jamur 60 bag logs

Deskripsi
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38°C dengan suhu optimum pada 35°C.[rujukan?]
Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan
Sebagian besar masyarakat di Desa Cidadap, Kecamatan Pagaden barat, kabupaten Subang bergantung kepada usahatani padi, sayuran dataran rendah, dan usaha ternak domba. Seperti halnya di beberapa desa sekitarnya, sebagian masyarakat Desa Cidadap juga mengusahakan budidaya jamur merang. Dalam budidaya jamur ini, mereka memanfaatkan limbah tanaman padi, yaitu jerami (merang), sebagai media penumbuhan jamur. Walaupun berdasarkan hasil perhitungan analisis usahatani usaha jamur merang ini cukup menguntungkan, namun belum banyak masyarakat yang mengusahakannya, Pada awal pelaksanaan kegiatan BLK Lembang tahun 2006 di desa ini, jumlah kumbung (bangunan untuk budidaya jamur merang) hanya ada 4 buah. Jumlah tersebut terlalu sedikit dibandingkan dengan potensi yang mestinya dapat dikembangkan. Setelah ditelisik lebih jauh, salah satu penyebab kurang berkembangnya budidaya jamur merang di sini adalah terlalu dominannya peran pedagang pengumpul (masyarakat setempat menyebut'bandar') dalam menentukan harga jual jamur merang. Dominasi peran bandar ini semakin kuat karena dalam perkembangannya petani jamur merang juga mengandalkan biaya usaha jamur merangnya (utamanya untuk pembuatan kumbung, bibit jamur, dedak, dan kapuk) dari bandar. Masalah lain yang dikeluhkan oleh petani jamur merang adalah kualitas bibit jamur merang yang rendah, sehingga produktivitas yang dihasilkan juga rendah. Menyadari bahwa usaha budidaya jamur merang dapat dijadikan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga petani, melalui kegiatan BLK Lembang telah diintroduksi beberapa inovasi, seperti pembenahan kelembagaan pengelolaan usaha jamur merang, teknik budidaya jamur merang (termasuk perbaikan media tanam), dan pemumian bibit jamur merang. Hasil dari introduksi inovasi tersebut temyata cukup menggembirakan, yang salah satunya diindikasikan (ditunjukkan) oleh meningkatnya rata-rata produksi jamur merang per kumbung per musim tanam di Desa Cidadap menjadi sekitar 250 kg (sebelumnya hanya sekitar 150 kg per kumbung permusim tanam). Kondisi tersebut telah mendorong gairah masyarakat untuk kembali mengembangkan usaha jamur merang. Peningkatan gairah masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah kumbung dari 4 buah pada tahun 2006 menjadi 10 buah pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 bertambah lagi menjadi 30 buah. Dari 30 kumbung yang ada saat ini telah dapat dihasilkan jamur merang sekitar 4,5 ton per bulan dengan harga sekitar Rp. 19.000 – Rp. 20.000 per kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar